Senin, 25 Agustus 2008

Ibu Mejeng di Lantai Pelataran Baru




Membangun rumah kita emang butuh biaya banyak. Bapak Ibu harus pontang panting terima job di sana sini agar bisa menambahi beberapa elemen rumah kita yang sebenarnya masih memerlukan banyak perbaikan. Nah, sekarang kita patut bersyukur karena 1 bagian lagi bisa diselesaikan, yakni pembangunan lantai untuk pelataran. Cukup pakai keramik yang sederhana dengan biaya murah, asal udah mampu menutup seluruh bagian paving yang udah berdebu, makin aus digerogoti air asin.


Moga ini bisa menambah keaktifan kalian untuk belajar dan beraktivitas yang produktif dengan adanya lahan yang sedikit lebih luas dari sebelumnya. Yang penting dari membangun rumah ini anakku, kita bertumbuh dalam persekutuan doa keluarga, misbah keluarga yang harus terus bersinar tiap hari, dan permohonan serta penyerahan agar Tuhan atur rumah hadiah dari-Nya ini, agar kita bisa berinterkasi dengan lebih baik lagi. Tempat tinggal kita harus mampu membuat kita jadi lebih kreatif dan produktif menghasilkan karya-karya setiap hari, anakku. Seperti yang baru bapak katakan pada ibu, ayo kita buat waktu kita menjadi lebih berarti dengan menghasilkan banyak karya, bukan hanya untuk tidur dan istirahat. Meski itu juga kita butuhkan.


Plan bapak ibu berikutnya adalah atap rumah untuk menutup pelataran yang masih kosong. Biar hujan tidak cukup menyulitkan kita karna teras terus basah kena imbasan hujan, atau debu makin berkurang, karena saat ini debu makin sering menyerang pelataran kita gara-gara jalan yang rusak akibat pembangunan Jaya Regency. Mari terus kita doakan, anak-anakku, sehingga kalian bisa punya tempat kongkow di pelataran rumah meski saat panas terik maupun hujan turun lebat. Jadilah seperti kehendak Tuhan.

0 komentar: