Di tengah arus deras perkembangan trend pembuatan mading, bapak pada tgl 11-12 November lalu mendampingi anak-anak SMP YBPK, bahwa yang lebih penting dari membuat mading 2D atau 3D atau mading gerak, penulisan bentuk-bentuk jurnalistik sesuai dengan prinsip-prinsipnya adalah hal penting. Estetika adalah nomor sekian, menulis baik lebih dulu baru menghias dengan kreatif.

Memang dibutuhkan waktu yang banyak untuk membuat mereka cakap menulis, tetapi 2 hari itu adalah cukup untuk menularkan virus, bahwa kreativitas itu peru dilatih, teguh dengan prinsip orisinalitas ide, di tengah maraknya model-model yang berangkat dari peniruan.

Kreativitasmu tidak begitu saja muncul, anak-anakku. Kalian harus punya jam terbang banyak untuk berlatif menjadi orang kreatif. Lakukanlah setiap hari, hingga itu menjadi paradigma berpikirmu dalam memandang segala hal. Tuhan akan menolongmu.

Pada tanggal 21-23 Oktober lalu Bapak bersama tim Bapak, antara lain: Tante Farida, Om Bas, dam Om Andreas, melayani SMP YBPK untul membuat perbedaan. Latihan menulis naskah berita, latihan meliput, mewawancarai nara sumber, latihan membuat desai acara radio, latihan mengemas sebuah acara siaran radio, hingga melakukan penyiaran langsung. Mereka berlatih on air yang mampu disebarluaskan di hampir wilayah desar Mojowarno hingga desa-desa di sekitarnya.

Percayalah anak-anakku, talentamu itu akan makin berkembang jikalau kamu juga berinisiatif untuk menggali, mengembangkannya, dan membagikannya kepada mereka yang membutuhkan. Kalian diberi kemampuan oleh Tuhan bukan untuk disimpan, tapi untuk dikembangkan dan kelak kamu bagikan kepada sesama, hingga talentamu itu menjadi berkat bagi sesama.

Berlatihlah, Sayang. Selalu, tanpa merasa lelah. Kamu akan bisa mencapai level yang tak pernah engkau duga jika kau memberikan semangatmu 100%.

Ini kegiatan bikin film yang sangat berkesan bagi Bapak, anak-anakku. Ada Tokoh masyarakat, Ketua RW, Ketua RT, para istri, kamu muda, anak-anak remaja, bersama-sama dalam kebersamaan membuat film dengan setting mulai dari ruang tamu hingga sawah, sungai hingga DAM-DAM besar sepanjang sungai, dan dari jalanan hingga ruang-ruang kelas di sekolah negeri di wilayah tersebut. Sebuah desa kecil di wilayah kecamatan Garum Kabupaten Blitar.

Mereka adalah orang desa, tetapi semangatnya tidak kalah dengan orang kota.Dengan semangat menggebu mereka memulai sendiri membuat skenario, lalu tiap warga berusaha melibatka diri 'akting' tanpa merasa malu dan risih. Semua dilakukan dengan senang. Ini pelajaran berharga bagi kalian, anak-anakku. Boleh kita tinggal di desa, tapi semangat selalu tinggi, berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam setiap langkah. Tirulah.

Selamat 3 hari mulai tanggal 8 Juli 2011, bapak bersama Om Joestia, Tante Farida, dan Om Baswara, melayani para murid dan guru di TK-SD-SMP-SMA Mulia Bhakti Makassar dalam kegiatan UNLOCKING YOUR POTENTIAL. Sekolah yang udah remaja usianya ini, hampir bangkrut karena salah urus. Syukurlah Ketua Yayasan yang baru, Pak Gunther berinisiati untuk membangkitkan kembali.

Ini bukanlah kunjungan yang pertama bagi bapak di sekolah ini. Sekolah yang memiliki gedung dan fasilitas cukup mewah ini memang sayang kalo tidak dikelola dengan baik. Dalam bagian pelayanan pendampingan yang bapak lakukan, kegiatan pelatihan dan pendidikan karakter berbasis seni peran bapak lakulan dengan bantuan teman-teman bapak. Semoga dengan salah satu cara ini mereka bangkit, bahwa mereka punya kemampuan. Perlu membangkitkan semangat besar dalam diri para murid dan gurunya, untuk mencoba apa pun program yang baik bagi sekolah.

Tiga film yang lumayan panjang durasinya, sekitar 30 menit masing-masing film, diharapkan menjadi daya ungkit bagi murid dan guru untuk membuat perbedaan dalam langkah kerja dan langkah belajar mereka.

Doakan ya, Sayang. Sekolah ini bisa segera pulih dari sakit menahun yang dideritanya. Tuhanlah yang menjadi sandaran dan kekuatan bagi bapak untuk meminta agar Tuhan sendiri yang pulihkan. Tiada kekuatan manusia yang bisa memulihkan penyakit kronis di sekolah ini kecuali campur tangannya yang luar biasa mengherankan! Bapak aminkan ini tiap hari. Amin. amin. Tuhan pasti tolong. Dalam namanya yang Kudus, bapak bekerja dan percaya.

Demikian juga kalian, anak-anakku, kalo ingin berhasil, lakukan sesuatu yang belum pernah kalian lakukan. Lakukan dalam nama-Nya. dan truslah berharap dan berserah. Dalam nama-Nya tiada yang tak mungkin. Sukses selalu untuk upaya belajar kalian di sekolah, di rumah, dan di mana saja kalian berada.

Doa dari bapak dan ibu untuk kalian, anak-anakku Sayang.

Bertempat di Kaldera Bromo - kawasan hutan nasional Tengger - Semeru, bapak, ibu, dan Mbak Raras berpetualang bersama. Sayang Mas Gagas gak ikut ya... kao ikut jadi tambah seru deh..... Wah, ibuk kedinginan banget, sampek susak tidur, eh... Mbak Raras malah angler.... seperti tak tersentuh dinginnya Bromo sama sekali. Tapi syukur deh semua telah terlewati dengan baik. Dalam hujan tetap shooting, dalam panas jalan terus, dalam dingin kita lakoni petualangan bersama 250an murid-murid Baithani Tengger dan para gurunya.

Wow.... emang luar biasa Tuhan. Kita baru mencoba sedikit bagian VIA DOLOROSA aja sudah capeknya minta ampun... padahal Yesus telah lewati dengan luar biasa jalan sengsara itu.. demi kita umat manusia. Pak Sugik sungguh luar biasa, beliau adalah Guru yang memerankan menjadi Yesus dalam adegan jalan salib ini. Dialukannya dengan semangat, dari satu bukit ke bukit lain.... sampai benar-benar tak kuat dan akhirnya PINGSAN... di setting ketiga hampir terakhir.

Pemandangan yang sangat indah, udara dingin dan sejuk silih berganti menemani tim perfilman Tengger, tim yang bapak bangun dalam beberapa bulan ini. Semoga latihan shooting scene VIA DOLOROSA ini mampu memberi spirit besar untuk persiapan shoting film panjang pada bulan September - Oktober nanti.

Dengan penyerahan mutlak ke hadirat Tuhan, DIA yang memulai, DIA yang memelihara program ini, kiranya DIA pula yang bakal mengakhiri nanti dengan kesempuranaannya. Semoga naskah film, yang sekarang sedang dibikin oleh Tante Jesica dapat menjadi berkat bagi penduduku di kawasan Tengger, bagi para murid dan guru sekolah Baithani. Dan segala kemuliaan hanya bagi DIA saja.

Ayo.... kapan-kapan Mas Gagas ikut lagi ya...... Ibu dan Mbak Raras.... tidak benar-benar kapok to dengan medan berat seperti itu...... Jalani aja.....

Bersama dengan Om Joestia, Tante Farida, Om Baswara, dan Om Andreas, bapak melayanai para murid dan guru YBPK Luntas dalam program UNLOCKING YOUR POTENTIAL pada 10 - 12 Juni 2011 lalu. Mendampingi sekolah dalam sebuah program yang diharapkan mampu meningkatkan gairah berkreasi dari warga sekolah emang tidak gampang, anak-anakku.

Syukur sekolah ini dipimpin oleh Om Erwin Darmogo, seorang lulusan MM yang berkuliah di kantor Bapak setiap Jumat - Sabtu hampir 1,5 tahun ini. Om Erwin adalah seorang kasek yang sangat bersemangat melakukan perubahan. Bersama dengan para gurunya, beliau banyak melakukan pertumbuhan paradigma pendidikan.

Kegiatan yang bapak lakukan ini juga terkait dengan upaya perubahan itu. Semoga sekolah yang berlokasi di kawasan segitiga emas Rumah Sakit Modern di kawasan Surabaya Utara itu bisa berangsur-angsur lebih maju dalam mengembangkan kapasitas anak didiknya, juga mampu mengakomodasi kreativitas para gurunya.

Dalam tiga hari itu mereka menghasilkan 3 film pendek. Sayang sampai hari ini bapak belum sempat mengeditnya, karena kesibukan yang luar biasa padat. Ayo, sayang, belajarlah jadi editor film, agar bapak punya mitra yang setiap waktu bisa diandalkan untuk mendampingi bapak melaksanakan program-program ini.

Jangan takut melakukan perubahan, Sayang. Cobalah, dan lakukan dengan sungguh-sungguh. Setiap upaya belajar itu selalu membawa kebaikan. Semangat!

Bertempat di kawasan SMP Kristen YBPK Mojowarno Bapak dibantu Tante Inex melayani para murid dan guru SMP Kr. Mojowarno kegiatan dinamika kelompok berbasis seni peran UNLOCKING YOUR POTENTIAL pada Sabtu Minggu 19-20 Maret 2011 lalu. Kegiatan pendampingan sekolah yang hampir setiap bulan sejak Januari lalu Bapak lakukan, dengan harapan bisa saling memotivasi dan menggairahkan semangat belajar. Semoga latihan-latihan dinamika kelompok ini terus berlanjut dengan program-program yang mengeksplorasi kecakapan murid dan juga gurunya.

Anak-anakku, belajarlah terus dengan rajin. Kecakapan yang Tuhan berikan kepadamu itu tidak serta merta langsung bertumbuh dengan baik, tanpa upaya keras dari kalian. Ibarat tanaman, kompetensimu itu bisa menjadi unggul jika, kalian dengan sabar berlatih, itu adalah menyiram dan memupuk bakat dan minatmu, lalu dengan telaten dan ulet kalian mencari cara-cara baru untuk mengembangkan dengan baik. Kelak pasti kan bertumbuh dan dan berbuah lebat. Itu saatnya melayani Tuhan dengan melayani sesamamu di mana saja.

Hidup adalah memberi. Tidak hanya menerima. Berilah dengan maksimal! itu tidak akan sia-sia! GBU my child.

Meski bapak hanya sehari di Trenggalek, karena mengambil kesempatan shooting di Batu bersama aktor-aktor yang lebih berpengalaman, bapak merasa at home di Trenggalek. Sebuah kota kecil, yang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Dengan nuansa alam, pendidikan karakter berbasis seni peran berlangsung diikuti oleh sekitar 50 murid-murid dari SMA dan SMA di sekitar Trenggalek. Yudistira Putri Barati atau Puput, putri sulung Om Sinwan, yang menjadi pemrakarsa kegiatan ini.