Sabtu, 27 September 2008

Di Usia 7 Tahun, Gagas Baru Bisa Mengendarai Sepeda Roda Dua






Hari ini Gagas baru dapat mengendarai sepeda roda dua. Beberapakali memiliki sepeda, Gagas tak pernah memiliki sepeda yang ’pas’ dengan postur tubuhnya. Lebih sering ia membonceng Mbak Raras atau bersepeda roda empat atau roda tiga. Hari Senin yang lalu bapak memberi ultimatum pada Gagas,”Gas, kamu tidak boleh main komputer dan main kartu kuartet (mainan yang paling disukai Gagas) sebelum kamu bisa mengendarai sepeda roda dua!” Hari ini, Sabtu, 27 September 2008 Gagas baru bisa mengendarai sepeda setelah berjuang 5 hari, bekerja keras, menggenjot sepeda yang mulai aus remnya, rusak sadelnya, dan patah pedalnya! Aduh, kasihan kamu, Nak. Kadang ia kesakitan jatuh bangun. Sedih karena sadel dan pedal yang akhirnya betul-betul rusak setelah dipaksa untuk tetap dipakai. Tapi luar biasa.... Gagas bisa!! Bisa mengendarai sepeda roda 2! Bahkan dengan sepeda yang tidak sempurna! Rem, sadel, dan pedal rusak! Tapi itu pun setelah persuasi bapaknya,” Gas, kalo kamu bisa bersepeda sebelum atau pada hari sabtu, bapak akan kasih kamu uang Rp 50.000,00!” Dan Gagas meraih itu dengan semangat jatuh bangun! Proficiat untuk kamu, Le!!
Belajarlah dari pengalaman ini! Segala sesuatu bisa kemu pelajari, jika kamu melakukannya dengan sepenuh hati! Bukan sekadar 100% tapi 200% semangat yang kamu kerahkan!!

Jumat, 26 September 2008

Wah Ramainya! Seru Banget!






Beberapa hari rumah kita kedatangan tamu. Siapa? Ya, siapa lagi kalo bukan rombongan anak-anak Puri. Wah, gara-gara bapak tidak memberi materi OUTBOND pada pekan lalu karena bapak dinas luar kota, akhirnya mereka hampir tiap hari main outbond di rumah kita. Ya, gak pa pa . . . Raras-Gagas, kalian harus bisa menjadi ruan rumah yang baik. Sekaligus juga belajar melayani mereka dengan baik tapi disiplin. Apa maksudnya?

Jika mereka datang ingin main, ya bolehlah kalian keluarkan atau siapkan mainan-mainan yang diperlukan, ajak mereka bertanggung jawab. Mengambil di tempatnya, dan selesai main kembalikan lagi di tempat semula. Jika ada teman yang tidak puasa, kalian tawari minum atau makan kue yang Mbah Yanti udah sediakan.

Wah...main apa aja kalian sepanjang pekan ini, bapak perhatikan makin hari rombongan yang main semakin banyak. Bapak jadi ingat semua mainan yang kalian punya ini bapak beli sejak kamu masih kecil. Ada yang sekarang baru bisa kalian manfaatkan, ada pula yang udah kusam karena terlalu sering digunakan. Gak terasa ya, jumlah mainan kalian banyak banget.

Bapak jadi ingat, setiap beli mainan itu, bapak selalu pertimbangkan, manfaat apa saja yang bisa kalian ambil jika bermain-main dengan alat-alat itu. Ada yang bermanfaat untuk melatih keterampilan matematis, verbal, kinestetik, visual, dll.

Oke, selamat bermain! Jangan lupa disiplin mengembalikan ke tempat semula. Dan belajarlah berkomunikasi dengan cara yang santun kepada setiap teman. Hargai perbedaan pendapat. Jangan memaksakan pendapatmu lho ya.... terutama Gagas! Bapak lihat kamu sering kali masih cukup kenceng untuk mempertahankan pendapat. Boleh sekali waktu teguh dengan pendirianmu, tapi sekali waktu ya kamu harus belajar mengalah. Mbak Raras, terima kasih sudah jaga adik dan bantu memantau aktivitas teman-teman selama bermain di rumah kita. Jagalah jangan sampai ada yang bertengkar, kalo ada perselisihan, belajarlah menjadi penengah!

Ini adalah pembelajaran di kelas outdoor yang mengasyikkan! Nikmatilah!

Hehehe..... rumah kita rupanya jadi MARKAS BESAR ANAK-ANAK PURI PERMATA! Hehehe.......... selamat bersenang-senang! Belajarlah dengan bermain dan bermainlah sambil belajar!

Sabtu, 13 September 2008

Met Ultah, Gagas (13 September)


Met ultah,, sayang. Bapak dan ibu sangat bersyukur melihat perkembanganmu. Yang sangat mencolok adalah Gagas makin hari makin suka membaca! Itu sungguh luar biasa bagi bapak dan ibu. Teruskan kebiasaanmu, Nak. Manfaatkan hari-harimu dengan membaca. Bapak tidak akan setengah hati membelikanmu bacaan! Bapak telah berkomitmen, setiap bulan kamu harus memiliki koleksi buku. Bacalah itu, Gas!


Apa yang kamu lakukan sekarang, tak terlihat nampak manfaatnya di masa kini. Namun kamu bisa membuktikannya sendiri sekarang. Gagas mulai banyak mengenal kosa kata. Karanganmu mulai berkembang dengan banyak topik yang sebelumnya tak pernah kamu pikirkan. Kamu semakin banyak menulis, itu tandanya, perbendaharaan kosakatamu atau diksimu semakin banyak. Teruskan itu, Le!


Di usia ke-7 ini bapak ibu harap, kamu semakin mengenal talentamu!


Kamu tahu mengapa bapak mau berjerih payah untuk mendesain kelompok outbond di regency kita? Itu karena bapak ingin kamu bisa berkembang lebih dari anak-anak sebayamu. Dengan latihan game yang mampu meningkatkan kecakapanmu dalam bekerja sama, berani mengambil keputusan, berani memimpin, mau berkorban...... itu adalah bagian kecil dari big plan bapak untukmu! Dan mengapa bapak selalu dan sering membelikan mainan kreativitas untuk kamu? Itu karena bapak meyakni bahwa ketika kompetensi kreativitas seseorang telah terbina dari lingkungan, dan muncul motivasi yang kuat dari diri sendiri, maka seseorang itu tidak akan kalah oleh kesulitan dan hambatan hidup!


Ayo, teruslah kreatif, Gas! Belajarlah dengan kompak bersama Mbak Raras! Dan teman-teman Puri Permata; Reza, Ayu, Bagas, Valent, Bella, cs!


Jadilah anak yang selalu ingin tahu!

Jumat, 05 September 2008

Dinamika Kelompok Anak-anak PPR sudah dimulai






Bertempat di rumah Mas Indra, A-7, 11 anak-anak PPR memulai permainan dengan duduk melingkar. Permainan pertama, disebut Detektif dan Penjahat. Detektif memburu penjahat dan menembak dengan 'ketipan' mata. Si penjahat yang terkena ketipan mata, berbalik menjadi pemburu yang siap'ngetipi' penjahat lain. Wah.... sayangnya mereka ini belum berani jadi permainan tidak begitu sukses, karena sang detektifnya tidak berusaha 'ngetipi' dengan sembunyi-sembunyi. No problem! Ini baru dianggap pemanasan!

Permainan kedua, meneruskan kode yang ditangkap dari goresan di punggung, diteruskan kepada teman sebanjar. Game ini melatih agar anak cepat menangkap pesan dan konsentrasi atau penuh perhatian terhadap fokus sesuatu. Latihan ini lumayan sukses, karena semua berusaha untuk menerjemahkan kode dan menyampaikan dengan jelas, meski ada saja yang tidak konsen, dan akhirnya dapat ditebak, jawabannya salah! 
Permaianan ketiga, memindahkan air dengan tas kresek. Game ini melatih dinamika gerak anak-anak, kecepatan, kerja sama, dan kehati-hatian. Bermanfaat untuk mengurangi kecerobohan, dan sikap individualistis. Kecakapan kerja sama bisa dipupuk dengan latihan semacam ini.
Permainan terakhir adalah berbaris dan menutup mata kecuali yang paling belakang, sang komandan, buka mata dan bertugas memberi kode dengan tepukan di punggun untuk berjalan, mengambil di kanan, kiri, atas, dan bawah. Barisan berjalan dengan target mengambil bendera-bendera permen sebanyak mungkin yang telah dipasang oleh Bu RT dan Bu Adi di ruangan rumah mas Indra. Hanya kelompok dengan kekompakan tinggi yang berhasil mengambil bendera sebanyak-banyaknya. Permainan ini sangat sukses, karena setiap anak berusaha untuk aktif memberi dan atau meneruskan kode yang ditangkap kepada temannya.
Ini baru permulaan, salah satu model pelatihan bagi anak-anak PPR untuk memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif yang mampu membangun kompetensi mereka dalam memimpin, keberanian, berinteraksi dengan orang lain, dan banyak sikap-sikap lain perlu dipupuk sejak dini.