Sabtu, 14 Maret 2015

Jadilah Climbers! Pantang Menyerah.



Hallo,  Mbak Raras dan Mas Gagas sayang. Setahun terakhir adalah hari yang sibuk buat Bapak, sampek gak bisa nulis lagi untuk kalian. Okay, gpp ya, yang penting masih sering call kalian, dengar suara kalian itu sudah bikin Bapak ayem.

Semoga Mbak Raras bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawa di kelas XII dengan baik. Kalo ada yang kurang itu wajar-wajar saja. Yang penting jangan sampai nilai turun apalagi merosot. Ikuti aja tahapan kelulusan dan ujian masuk PTN dengan sukacita. Kalau diterima ya syukur, kalo tidak ya tetap syukur. Toh sudah diterima di Psikologi Ubaya, jadi udah gak kepikiran cari kampus lagi. Bapak doakan Mbak Raras lolos di jalur undangan SNMPTN ini. Karena itu akan cukup meringankan beban kita semua. Tapi kalao gak lolos ya gpp, nanti ikuti lagi jalur tes regular. Semua itu sudah dirancang baik oleh Tuhan, jadi apa pun usaha kita kalau Tuhan tidak berkenan ya pasti belum berhasil.

Kadang gagal juga bisa menjadi sumber berkat. Kalian masih ingat gak Bapak pernah cerita tentang IQ, EQ, SQ dan AQ. Yang paling penting kalian punya AQ bagus itu adalah modal besar untuk sukses. AQ adalah kemampuan untuk memanfaatkan kegagalan atau peluang yang kecil menjadi kesuksesan. Seseorang memiliki kegigihan untuk lepas dari maslah yang rumit atau sikon yang penuh dengan tantangan dan berjuang hingga berhasil.

Kesalahan yang kadang kalian buat, itu bisa dianggap positif, jika kalian mampu mengambil nilai atau hikmat atau pelajaran dari kesalahan tersebut. Dengan pernah melakukan suatu kekeliruan kalian bisa berbuat yang jauh lebih baik lagi. 

Belajarlah dari beberapa tipe orang berikut ini.
Tipe pertama adalah Quitters atau mereka yang keluar dari pertarungan. Orang-orang ini mudah putus asa jika menemui rintangan, dan kemudian berhenti di tengah pendakian. Dalam kehidupan nyata, orang-orang seperti ini sangat pesimis dan mudah menyerah sehingga jauh dari kata sukses.
Tipe kedua adalah Campers atau mereka yang berkemah. Orang-orang ini berhenti ditengah jalan. Pendakian tidak selesai, tapi mereka mersa sudah berhasil meskipun belum sampai ke puncak. Tipe ini lebih baik dibanding tipe Quitters karena berhasil menyelesaikan beberapa tantangan meskipun tidak semuanya. Dalam kehidupan nyata, orang-orang seperti ini adalah yang cepat puas meskipun belum mencapai hasil yang maksimal dan masih tersimpan banyak potensi untuk bisa melangkah lebih jauh.
Tipe ketiga adalah Climbers atau mereka yang terus mendaki. Orang-orang ini selalu berpikiran positif, tidak pernah menyerah, terus melangkah dan berjuang sampai akhirnya mencapai puncak gunung. Dalam kehidupan nyata,orang-orang inilah yang terus bergerak maju dan melihat tantangan sebagai peluang. Jika rintangan adalah malapetaka bagi orang lain, maka bagi mereka adalah berkah, karena itulah yang akan membawa mereka naik ke puncak. Inilah orang-orang yang akan sukses mengejar impian-impiannya. (http://rumahpintar-kembar.com/)
Sejak sekarang berusahalah untuk bangkit dari kegagalan. Lalu lakukan yang lebih baik. Jangan mudah puas. Capailah terus espektasi tertinggi sehingga suatu saat kalian baru sadar, telah jauh melangkah dan bisa mencapai keberhasilan, karena kalian punya patokan sendiri untuk terus mendaki atau mencapai yang terbaik.
Selamat berjuang meningkatkan kompetensi diri, anak-anakku. Setialah berdoa. Terus bangun komunikasi yang intim dengan Tuhan. Belajarlah giat. Dan teruslah melangkah meski suatu saat gagal. Capai hingga titik tertinggi. Kalian mampu. Dalam nama Tuhan Yesus, kalian akan dimampukan.
Love, 
Bapak di Kantor Kalam Kudus Center, 
Gedung APL Tower lt 12 Jakbar.


Rabu, 25 Februari 2015

PESTA PERANG AIR DI SELAT PANJANG

Salah satu pilihan tepat destinasi wisata untuk Anda dan keluarga di Imlek tahun depan.
Di hari terakhir, hari ke-6 Perayaan Imlek di Selat Panjang, Kabupaten Kep. Meranti, Provinsi Riau, bermula dari pawai berjalan mengelilingi kota, berubah menjadi hiruk pikuk, teriakan kaget, dan heboh makin memuncak tatkala letusan petasan rangkaian kertas berukuran lebih dari 3 meter, tembakan dan lemparan ganat serta bom memecah keheningan di sore hari ini, di salah satu pulau dengan dominasi etnik Tiong Hwa ini.
Tembakan, lemparan granat dan letusan bom itu bukan menghilangkan nyawa, melainkan justru memetikkan tawa canda, riang gembira, karena warga kota, yang adalah masyarakat Tiong Hwa di salah satu Pecinan terbesar di Indonesia ini, merayakan kegembiraan Tahun Baru Imlek sampai pada puncaknya di hari ke-6.
Sebagian besar warga kota turut mengambil bagian. Jika tidak pada posisi pelempar granat air yang dibungkus plastik, atau gelas aqua, tembakan air dari mainan pistol air, atau percikan lembut hingga semburan keras menggunakan pipa penyemprot mobil, dari tepian jalan, mereka memilih berkeliling kota dengan naik Becak Motor beramai-ramai, dengan membawa perangkat 'perang' dan pesta perang air pun makin menyemarakkan pesta yang hampir berlangsung tiap hari pada saat Imlek tiba.
TIdak boleh ada rasa marah, jengkel, dan atau dendam. Baik mereka yang dengan sengaja dilempar, ditembak, dibom, atau tidak sengaja, semua orang mengeksplorasi sukacita dan syukur karena tahun baru tiba.
Tidak hanya anak kecil, remaja, kaum muda, para orang tua, oma opa, laki perempuan, semua berusa turut ambil bagian Pesta setahun sekali yang berlangsung hampir sepekan ini.
Tontonan ini sangat berpotensi menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan domestik atau mancanegara. Kehebohan yang berlangsung hampir di seluruh punjuru kota. Tiap orang siap basah, dan siap tidak marah ketika air pun terkena di muka, bahkan basah kuyub. Prosesi yang berlangsung hampir 4 jam ini, seolah enggan usai, Hanya malam tiba saja yang menghentikan sesaat, lalu berganti sukacita yang berbeda, makan bersama dengan para sahabat dan handai taulan. Lalu saatnya tengah malam packing untuk esok hari, banyak warga yang kembali ke kota perantauan untuk kembali bekerja. Dan mereka pun menunda perang air setahun lamanya, untuk kemudian kembali mudik dan pesta yang makin meriah dari tahun ke tahun berulang kembali. Dengan kesan dan cerita yang makin berwarna.
Sampai jumpa di Selat Panjang di tahun depan. (adhikris)