Jumat, 26 November 2010

Mbak Raras Kreatf






Melalui photofunia, Mbak Raras mengkreasi foto-fotonya menjadi menarik. Wow...

Kreativitas itu perlu dirangsang, dirawat, diekspresikan secara terus menerus. Anak-anakku, cobalah belajar mengumpulkan bahan bacaan, dan galilah ide dari sana. Apa yang kamu minati, cari sebanyak mungkin informasinya, kalau perlu belajarlah melakukan, belilah dengan hasil tabunganmu, kumpulkan terus hingga kau mengoleksinya. Itu adalah tahap awal kreativitasmu. Mengumplukan dan mengeksplorasi semua yang kau inginkan. Tentu harus sadar diri, belilah yang kamu mampu, yang terjangkau dengan uang tabungannmu. Sesuatu yang kau nikmati sebagai aktivitas rutin. Karena kreativitas itu perlu keajegan, rutinitas, kontinyu.

Suatu waktu kalau kalian bikin karya, Mbak Raras mengedit foto, Gagas menulis cerpen-puisi atau menggambar, perhatikan karya-karyamu, pasti ada yang menarik. Mintalah saran orang lain, kesan orang lain, nah yang bagus perlu diteruskan, ditingkatkan. Yang kurang, perlu belajar terus agar makin fasih, menutupi kekuranganmu. Itulah yang disebut dengan masa inkubasi. Kalian mengendapkan karya untuk memunculkan ide-ide lain.

Pada saat pikiran kalian fokus pada penciptaan ide, pasti suatu saat kalian akan bertemu dengan ... AHA...! Aha... itu adalah masa ketika kalian menemukan titik point yang sangat melegakan, menyenangkan.

Lalu jangan puas dulu, kritilah karyamu sendiri. Pandanglah dari sisi yang berbeda, nah kalian bakal menemukan cara lain, dan cara itu ternyata begitu banyak.... sehingga kalian bisa melakukan sesuatu dengan alternatif baru, berbagai cara.

Nah di saat terakhir, tuntaskanlah pekerjaan minatmu itu, itu adalah hal yang menyenangka. Akhiri dengan manis, selesaikan dengan harapan, bahwa karya kalian itu adalah karya yang memiliki pesan, pesan tak cepat mati. Pesan yang kelak akan bisa kalian ambil manfaatnya ketika sudah dewasa sekali pun.

Selamat bersenang-senang dengan proses kreatifmu. Selamat mencipta. Selamat menggali ide. Selamat menumbuhkannya denganc cara-cara baru.

GBU, sayang.