Senin, 26 Maret 2012

11 MEDIA SOSIAL TIK UNTUK PEMBELAJARAN































Kamis, 22 Maret 2012

INDAHNYA SUDAH ADA DI DALAM HATI

Catatan ini adalah catatan lama, tapi mencerminkan catatan hati hari ini, tentang betapa bahagia itu tak perlu dicari kemana-mana ketika situasi dan kondisi memungkinkan kita untuk menikmatinya, tanpa harus memiliki keinginan lain yang sulit ditangkup. Setangkup kebahagiaan pun cukuplah, tanpa harus baru merasa bahagia ketika memiliki bertangkup-tangkup.

Aku nikmati membaca buku bersama anak-anak dan istri. Bersama menulis dan saling bercerita. Bersama bertutur tentang indahnya hari ini, indahnya berkat Tuhan yang selalu bri sukacita cita di hati. Bercengkerama bersama keluarga sambil minum teh sesekali, dan kue kering yang dicelup dalam manisnya teh gopek, serta mendengar alunan merdu Sari Simorangkir, adalah sedikit kesuksesan terbesar yang pernah kuraih.

Sedikit kesuksesan yang lain adalah tatkala di atas vario bisa menikmati hijau daun, hembusan angin, dan bau tanah di sepanjang jalan raya Juanda - Puri Permata. Sambil mengamati kerajinan Pak Tani dan Bu Tani yang sedang tandur. Kerja sama cantik mewarna hijau padi di sawah camp AL. Persis seperti kesuksesan menikmati pangsit mie Rasta, di pinggiran sawah pabean sambil sesekali meneguk cola, dan menatap berganti-ganti pesawat menghujam pelan di landasan pacu Juanda.

Bahkan kesuksesan ini masih kalah dengan kesuksesan menikmati sepiring penuh, bahkan tak muat di piringnya oleh rempeyek dan kerupuk kuning istimewa, tatkala menikmati nasi Tumpang di sebuah warung tenda di jalan raya Kendang Sari, yang rasanya bagai menghirup udara dan sebungkus nasi tumpang asli Papar Kediri. Ini juga sama dengan kesuksesan ketika menikmati beras kencur dingin di tepi Sedati Asri. Tak beda jauh dengan kesukaan melihat kenyamanan Raras menikmati kulit dada diusap sambal di atas cobek bikinan Mbah-nya atau Gagas yang menikmati lezatnya dada bebek di jalan raya Rungkut Asri Tengah.

Ini pula kesuksesan di suatu pagi hari ketika dana tak segera cair, padahal waktu shooting sudah di ambang hari esok, tapi tetap bisa merasai kenikmatan bahwa jalan itu tak selalu lancar, dan bumi ini sangat indah, jika kita tanpa apa-apa, bisa menikmati apa-apa dengan ucap syukur mendalam. Indahnya tidak terletak di tanah atau orang yang mejadi saluran rejeki atau institusi yang jadi sandaran berkat, tapi indahnya sudah ada di dalam hati, bersemi memekar jauh di lubuh hati, yang tiap mentari memecah gelap dan bulan sembunyi di awap gelap, ia tetap ada di sana, kita saja yang tak sadar kehadirannya.

Tak peduli ada rasa kecewa ketika negeri ini tak seramah cerita dahulu kala, atau sepenggal cerita duka melihat masih ada sekolah tak mampu berikhtiar mencari dana dan talenta anak bangsa terbiarkan tumbuh di jejalanan tanpa siraman hangat sebuah upaya keras ‘tetap melayani apapun yang terjadi’, tak gentar dengan kegagalan yang datang menerpa tanpa diduga, atau bahkan ketika harapan tak seperti cita-cita, bumi ini sebenarnya masih indah, seperti indahnya hati menatap gembira ketika abang becak dapat panggilan menggenjot becak, pasca dompetnya melompong tuk bayar tukang tambal ban yang menghabiskan ongkos yang diterimanya 4 pp mengantar penumpang, yang kutemui di Manyar Kertoajo kemarin sore, atau setiap aroma yang semerbak mewangi membaui segarnya bau tanah pasca hujan. Selalu berbau wangi meski di tanah berkotoran sapi, atau di tanah kandang ayam milik Kakung dan Uti-nya Raras Gagas.

Selamat pagi selalu bagi hari. Selamat sukses selalu bagi hati. Hidup adalah indah. Seperti Selalu! Tak ada yang lebih indah ketika menamai bangun dari tidur, dengan Kesempatan Menikmati Anugerah kembali di hari baru. Selamat menikmati! Ini catatan lampau tapi selalu menjadi suara hati hari ini.