Rabu, 17 Desember 2008

Makin Dekat, Anakku!


Suasana Natal telah tiba. Apa yang kau siapkan Raras dan Gagas? Moment ini selalu mengharu biru perasaan bapak, tahukah kenapa? Menjelang Natal pada saat bapak berusia 16 tahun, bapak menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi bapak! Saat ini, 23 tahun kemudian bapak selalu diingatkan, apakah yang udah bapak lakukan untuk sebuah pekerjaan baik bagi Tuhan....?

Bapak punya kenangan tak terlupakan atas sebuah lagu. Lagu ini bukan hanya bapak kenang ketika masa raya Paskah, tetapi juga ketika masa raya Natal tiba. Beberapa tahun menjelang bapak mengambil keputusan untuk memulai hidup baru, bapak merasa ada banyak kekuatiran dan ketakutan dalam menjalani hidup. Tatkala membaca lagu ini dalam suasana minggu advent, lagu ini justru sangat mampu berbicara kepada bapak. Kecemasan, kekuatiran dan ketakutan atas hidup langsung sirna. Pengharapan baru untuk hidup dalam damai sejahtera Tuhan, seketika bapak rasakan, bapak miliki, dan seolah tak pernah lagi meninggalkan bapak. Dan memang damai sejahtera dalam Kristus itu bapak rasakan sampai hari ini. Inilah lagu itu, lagu yang kemudian semakin terasa berarti ketika bapak menonton film Titanic sampai tujuh kali, karena dalam film itu, bapak mendengar instrumen lagu ini yang mengiringi upaya banyak penumpang menyelamatkan diri dari tenggelamnya kapal Titanic. Sejak itu , jika menyanyikan lagu ini, bapak terasa lepas dari hantaman gelombang besar kehidupan, dan lolos dari tenggelam dalam derita dunia, karena ada Yesus yang memanggul bapak. Hingga kini!


Makin dekat, Tuhan, kepadaMu, walaupun saliblah mengangkatku, inilah laguku:
Dekat kepadaMu, makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Berbantal batu pun 'ku mau rebah, bagai musafir yang lunglai, lelah, asal di mimpiku dekat kepadaMu; makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Buatlah tanggaMu tampak jelas, dan para malakMu yang bergegas mengimbau diriku dekat kepadaMu; makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Batu deritaku 'kan kubentuk, menjadi Betelku, kokoh teguh. Jiwaku berseru, dekat kepadaMu; makin dekat, Tuhan, kepadaMu.


Mari selalu dekat Tuhan, anak-anakku! Dialah sumber sejahtera hidupmu!

0 komentar: