Sabtu, 02 Mei 2009

Salam bapak dari pulau Galang Batam untuk Raras dan Gagas









Hai, sayang, seusia memberi materi untuk seminar Guru-guru di sekolah Basic di Batam Center, bapak menikmati keindahan pulau Batam, Tongtong, Relang, dan pulau Galang. Di pulau Galang bapak menikmati betul betapa alam ini bisa memberi teguran dan pemeliharaan luar biasa bagi manusia. Rasgas, di pulau Galang ini, pernah tinggal para pengungsi dari Vietnam pada tahun 1979. Kapal yang tampak di foto itu pernah dinaiki 200 orang. Sebagian mati dalam perjalanan. Mereka atas seizin pemerintah Indonesia, karena permintaan PBB tinggal di pulau Galang sampai tahun 1996. Kalian lihat, masih banyak peninggalan yang berdiri kokoh. Ada wihara, gereja katolik, gereja protestan (tidak bapak foto, karena sudah rusak berat, dan jalan menuju ke sana penuh semah belukar), penjara, barak pengungsi, rumah sakit, pemakaman, dll.
Apa yang bisa kamu pelajari dari foto-foto saksi perjalanan derita kaum pengungsi Vietnam ini, anak-anakku? Tentang Domisili, hunian, komunitas pergaulan, dan keteguhan memegang kebenaran. Nikmati dan syukuri kalian bisa tinggal di desa Pepe saat ini, nikmati dan syukuri kaliana bisa tinggal di komunitas Puri Permata Regency sekarang ini, bergaullah dengan ramah kepada setiap temanmu di kompleks, dan lakukan segala sesuatu yang dan dengan benar, anak-anakku.

Seperti foto bapak di jambatan Barelang, jembatan yang menghubungkan pulau Batam dengan pulau Tongtong dan pulau lainnya ini, hidup kita sangat indah, anak-anak, nikmati dan sykuri, tetapi juga kerjakan tugas dan kewajibanmu dengan sungguh-sungguh. Mari songsong hari yang selalu memberi kesempatan baru bagi kita, dan mari kita kerjakan bagian kita dengan sebaik-baiknya.
I love you, sayang!
Bapak mau jalan-jalan lihat Nagoya ya! pusat kota Batam.

Salam,
bapak dari sepanjang perjalanan mengeliling pulau Batam dan sekitarnya.

0 komentar: