Rabu, 25 Maret 2009

Mengapa Harus Belajar di Sekolah Kristen?

Tulisan ini bapak tulis untuk Raras.
Bulan Januari 2009 Raras udah diterima di sekolah SMP Kristen Petra 5. Mengapa kamu tidak bapak-ibu sekolahkan di SMP Negeri? Ini prinsip bapak-ibu, hanya di sekolah Kristen kamu dapat pelayanan perpaduan iman Kristen dengan kurikulum akademik. Kamu dapat secara tepat menangkap gambaran integrasi antara Alkitab yang membawa pengetahuan kepada Yesus Kristus dan kebenaran Alkitab untuk menunjang semua formasi pikiranmu yang sedang mencari-cari untuk mengetahui dunia ini.
Di sekolahmu kelak kamu akan mendapatkan lingkungan yang dapat mengubah personalitas kehidupanmu sebagai remaja. Visi tentang anugerah Tuhan melalui Kristus mungkin terlihat sekilas, tapi semakin hari kamu semakin mendalami karakter yang dieksplorasi, kasih dan integritas dipindahkan dari prinsip ke tindakan dalam kehidupanmu. Integrasi Alkitab akan terjadi secara alamiah. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh para pendidik yang beriman kepada Yesus Kristus.
Mengapa kamu tidak perlu ke sekolah negeri? Atau sekolah swasta nonKristen? Bahkan ada teman-teman bapak yang berpendapat, mementahkan keinginan kami untuk menyekolahkanmu di sekolah Kristen. Pertanyaan mereka, bagaimana mungkin seorang pelajar Kristen dapat menyesuaikan diri terhadap “dunia nyata” jika mereka tak bersekolah di sekolah yang mengajarkan pandangan-pandangan nonKristen?
Sebuah pohon yang ditanam di tanah yang kering hasilnya akan berbeda dengan pohon yang ditanam di lahan yang subur. Bertentangan dengan beberapa hal yang dipercaya, kita tak dapat bertumbuh melalui perlawanan. Anak-anak tak dapat berkembang jika mereka menolak makan . Pertumbuhan mereka dihasilkan dari makanan bergizi dan kasih sayang. Alkitab selalu menggambarkan bahwa hidup ini adalah peperangan. Prajurit tak dapat dilatih di wilayah musuh. Sekolah adalah tempat pelatihan itu Tujuan utama dari sekolah Kristen adalah untuk mengajak para murid untuk menyiapkan siswa-siswi untuk hidup dan tak menyesuaikan diri dengan dunia ini. Alkitab berkata agar kita tak menjadi serupa dengan dunia (Roma 12:2a), tapi pada saat yang sama kita juga disiapkan untuk hidup berkemenangan di dalam dunia ini. Perhatikanlah yang ditulis Lukas dalam Perjanjian Baru,”Saat seseorang menyelesaikan pelajaran ia akan sama dengan gurunya (6:40). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika bapak dan ibu menginginkan Raras untuk hidup secara kristiani, maka Raras juga harus diajar secara kristiani pula.
Inilah perkembangan pikiran kami, bapak -ibu, Ras! Dulu bapak-ibu sekolahkan kalian di sekolah Kristen. Raras dari TK hingga kelas IV. Gagas TK A dan TK B. Lalu rumah kita pindah jauh dari sekolah kalian, bapak ibu kasihan jika kalian tetap sekolah di tempat yang sama, SD Kristen Petra 11, di Dukuh Kupang sana. Jika berangkat dari Desa Pepe Sedati ke Dukuh Kupang, kalian harus dijemput jam setengah 6 pagi, dan baru pulang jam 4 sore. Oleh karena itu kalian bapak-ibu pindahkan ke SD Negeri yang dekat rumah. Itung-itung kesempatan berharga bagi kalian untuk mengenal teman-teman dari desa yang sama, kampung yang sama, dan tinggal di rumah mewah yang sama, mewah betul, mepet sawah betul! Karena kalian bisa bereksplorasi di sawah dan sungai.
Nah, sekarang, Raras sudah hampir lulus kelas 6. Masuklah di sekolah Kristen kembali. Mulai belajar tentang bagaimana hidup dikelas integrasi Alkitabiah dalam seluruh pembelajaran.
Apakah ini sekolah yang terbaik? Barangkali bukan atau belum, tapi ini adalah tempat terbaik yang kamu bisa manfaatn sebagai lingkungan belajar sekarang! Mari bersama belajar terus tentang Pelajaran Hidup Bersaksi, Bersekutu, dan Melayani, bersama Kristus, anakku!
Bapak-ibu juga sedang melakukannya sekarang.

Senin, 23 Maret 2009

Menemani Guru-guru di Palu Belajar "Classroom Discipline"















Hai, sayang, dari Makasar, bapak udah sampai di Palu. Dan sekarang udah menunaikan tugas dalam ODE Seminar di salah satu ruang sekolah Gamaliel Palu. Dalam foto kalian bisa lihat, para peserta, yang adalah Guru-guru di Palu sedang asyik menyimak materi yang Bapak ajarkan. Habis melayani mereka, bapak berputar mengelilingi Palu. Wah.....asyiiiiikkkkk....... Kapan-kapan Gagas dan Raras mau ke Palu? Bapak takjub melihat kota Palu, yang kecil dikelilingi oleh pegunungan dan sebuah teluk. Kalian bisa lihat di foto, betapa bagus jika tempat ini dikelola menjadi tempat wisata yang edukatif dengan piranti kebaharian. Sayang belum ada investor yang tertarik. Syukur ada Pak Rio, yang mengantar bapak jalan-jalan di sepanjang pantai dan mengelilingi lereng pegunungan di Palu. Salam sayang bapak dari Palu buat kalian dan ibu. Terus belajar giat ya, biar kapan-kapan kita bisa ke Palu lagi bersama-sama. Dadaaaggg.........!!




Jumat, 06 Maret 2009

Bertemu Om David di Seminar ACSI di Pekanbaru




Wah, ini laporan yang tertinggal sayang. Pertemuan bapak dengan Om David di Pekanbaru. 23-24 Februari 2009 bapak ngisi salah satu sesi dalam One Day Education Seminar ACSI Indonesia di Pekanbaru. Ini merupakan kegiatan kerjasama ACSI dan Sekolah Kristen Kalam Kudus Pekanbaru. Om David, teman bapak semasa jadi mahasiswa di Universitas Negeri Malang angkatan 1988, adalah Pelaksana Teknis Sekolah Kalam Kudus di Pekanbaru. Om David juga orang Malang, lho, sekota dengan bapak. Kapan-kapan kalian bisa ngangsu kawruh kepadanya ya. Pak David sangat pintar dalam bidang fisika dan pengalaman dalam memimpin sekolah.

Oh, ya bapak juga menyempatkan mampir ke SMPN 10 Pekanbaru, di sana ada Bude Wahyu. Bude Wahyu adalah kakak tingkat bapak di jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia IKIP Malang skrg UM. Tuh lihat di foto, ada Bude Wahyu sedang ngajar di kelasnya.
Kamu pengen tahu perpustakaan Umum Pekanbaru yang konon desainnya paling unik se-Indonesia? Coba lihat! Itu adalah model meja untuk baca kitab zaman dulu.

Udah ya......

Dadaaag.....