Jumat, 23 Juli 2010

We love you, RasGas!


Di tahun 93 awal tuntas pelayanan di IMAKRIS UM, bapak terobsesi betul, kapan ya Bapak bisa memiliki pacar....? Ada banyak teman cewek bapak di kampus, di gereja, di GMKI, dan sesama alumni SMA bahkan SMP. Tapi kepada siapa ya bapak menaruh hati? Ada beberapa bapak suka. Tapi yang mana bapak mau pilih?

Tahukah kalian Raras&Gagas, bahwa ada 1 teman cewk bapak yang istimewa, dia adalah mantan sekretaris bapak yang udah jarang ketemu. Sesekali ketemu di acara persekutuan doa mahasiswa di kampus. Cewek itu semula cewek yang biasa saja di mata bapak, bukankah bapak setahun penuh bekerja sama dengan dia dalam kepengurusan organisasi kemahasiswaan di kampus. Namun setelah tuntas pelayanan di kampus, dia menjadi tampak istimewa bagi bapak.

Setelah lama tak ketemu, bapak jadi kangen, lalu mulailah bapak melakukan pencarian. Mustinya dia masih aktif di kampus, dan betul dia masih sibuk menyelesaikan akhir tahun kepengurusannya jadi ketua unit kemahasiswaan itu. Wah... inilah moment yang tepat untuk bapak masuk kembali dalam interaksi dengannya. Tahukah kalian bagaimana rasanya dekat dengan seseorang yang dulu pernah akrab sebagai rekan kerja, dan sekarang bapak memiliki perasaan yang berbeda? Perasaan ingin bersamannya terus. ingin mendengar tawanya dan celotehnya terus, apalagi saat lihat dia sering sakit. Betapa ingin bapak menemaninya terus. Tepat di tanggal 28 Agustus 2003 itulah bapak berkesempatan mengutarakan perasaan bapak kepadanya di sebuah meja besar di ruangan besar, sebuah perpustakaan yang gede banget di Universitas Negeri Malang.

Wow..... lega rasanya, membuat dia tahu bahwa bapak ingin selalu bersamanya. Sejak itu kami berproses, berinteraksi lebih akrab. Ke gereja bersama, makan pangsit mie Cak Ri di WarkopMa di UM, jalan-jalan ke tmp wisata, diskusi bareng, bikin sebuah newsletter bareng yang diterbitkan oleh GMKI, dan berdoa bareng, betulkah masing-masing adalah pilihan Tuhan yang tepat untuk masing-masing......?

Wow..... luar biasa..... tiga tahun kemudian, kami berjanji di depan altar gereja untuk hidup bersama saling melayani dalam suka dan dalam duka. Nah kalian tahukan siapa dia? Iya.. cewek itu adalah ibumu, ibu endah mrp tersayang.

Pada tahun 2004 ketika kami bersehati untuk rajin bersama berdoa dengan pokok doa yang sama di jam yang sama setiap malam, salah satu doa kami adalah, di tahun 2007 kami tak lagi berdua. Lho kok gitu? Iya.... kami ingin sekali pada tahun 2007 kami bersatu dalam perkawinan yang kudus. Tapi Tuhan memberkati bapak dan ibu dengan pekerjaan yang baik, dan orang tua, yakni kakung dan uti kalian mendesak, untuk... mengapa harus 2007 kalo bisa 2006? Ya... akhirnya rencana baik itu malah maju, dan malah menyukakan kami, tanggal 5 Oktober 2006 hari Sabtu di Greja Kristen Djawi Wetan Pasamuan Purwoasri, di Kediri, bapak ibu diberkati dalam pernikahan kudus.

Dan salah satu pokok doa kami yakni di tahun 2007 tidak lagi dua tapi satu, malah jadi tidak lagi dua, namun tiga, dengan kelahiran Mbak Raras pada bulan Agustus 1997, 10 atau hampir 11 bulan pasca kami menikah. Wooooow.... itu adalah anugerah yang luar biasa........ Luar biasa, karena dari persekutuan berdua, jadilah berkat Tuhan dalam wujud bayi mungil cantik yang akhirnya kami namakan sesuai harapan kami dalam bahasa kawi, yakni anugerah cantik pemberian Tuhan, siapa lagi kalau bukan.... Mbak Raras..... Adyaning Raras Anggita Kumara.... yang 10 Agustus 2010 nanti Mbak Raras tepat berusia 13 tahun.

Berkat selanjutnya makin melengkapi kami, dengan kelahiran Agastya Pandu Wisesa.... iya, Mas Gagas yang lahir pada 13 September 2001 makin membuat kami berdua merasa bahwa anugerah Tuhan itu luar biasa, selain menyukakan, kami juga baru mengerti bahwa itu juga tanggung jawab baru, kami harus belajar keras menyiapkan diri menjadi orang tua bagi kalian, anak-anak manis pemberian Tuhan. Apalagi di usiannya yang ke-9 Mas Gagas memutuskan untuk ikut pramuka.... wow bapak ibu sangat mendukung!

Dalam kesempatan peringatan hari Anak Nasional yang jatuh di tanggal 23 Juli 2010 ini, bapak ibu ingin bilang, bahwa kalian adalah kekayaan luar biasa buat kami. Kami bersyukur atas kalian. Kami berbahagia memiliki kalian. Dan selama beberapa tahun ini kita telah melewati tahun-tahun sulit, namun tetap memberi kita senyum tiap hari. Yang tetap kita yakini adalah bahwa sejauh ini Tuhan masih terus tolong. Kita tak perlu takut, karena kita memiliki Kristus Yesus, yang menjadi spirit kehidupan kita. Bersama Dia kita jalani kehidupan suka duka, dan yang jelas... menjanjikan keselamatan kekal. dan kita meyakini itu sekarang dan selamanya.

Anak-anakku, maafkanlah bapak dan ibu apabila sesekali dalam waktu hidupmu, kami mengecewakanmu. Kami akan terus bersama dengan kalian. Nafas kami sehirupan dengan lantunan doa untuk keselamatan dan kebahagiaan kalian. Belajarlah dengan rajin, anak-anak. JaNGAN ragu bertanya. Jangan kuatir mencoba. Berlatihlah! Kamu pasti bisa. Bisa karena Tuhan yang akan memampukanmu.

Sayang dan peluk cium selalu dari bapak ibu,

adhi & ning