Selasa, 20 November 2012

Warna Baru Dinding Kamar, Sebaru dan Sesemarak Semangat Kita tuk Saling Berbagi di Rumah Bapa


Halo Raras dan Gagas,

Bapak dalam beberapa hari ini mengucap syukur tentang kalian. Kenapa? Karena Bapak, juga Ibuk, sangat senang melihat perkembangan kalian. Ketika kalian sekolah di Petra beberapa tahun lalu, prestasi kalian cukup baik. Tidak di posisi klasemen atas, juga tidak di klasemen bawah. Bergaul dengan teman-teman di Petra adalah warna tersendiri dan khas bagi kalian. Hampir tiap hari kalian melihat kebisaan-kebiasaan baru yang tak ditemui di lingkungan tempat tinggal kita yang lama, di Jalan Bumiarjo. Ada banyak kesukaan kami, ketika melihat kalian di lingkungan sekolah itu.

Namun ada beberapa hal yang kami juga kuatir. Tentang kebiasaan teman-temanmu yang  selalu jajan dan sering membawa uang lebih. Tentang gaya berpakaian yang mungkin kalian tidak pernah dan terbiasa dengan style modern dan cukup wah. Tentang cerita-cerita-cerita perihal mainan baru, tempat wisata yang wah, dan oleh-oleh yang prestisius. Oleh karena itu ketika kita pindah rumah , Bapak Ibu sangat ingin kalian mengalami pengalaman yang berbeda. Bersekolah di desa Buncitan, sebuah desa di kawasan timur Sidoarjo, wilayah pertanian dan dan juga perikanan. Kami ingin kalian bisa belajar tentang kesederhanaan hidup, juga tentang hidup apa adanya. Menjauh dari dunia ramai seperti Plaza Tunjungan, Plaza Delta, atau McD yang sering kalian kunjungi di tahun 2003 – 2007, dan lebih dekat dengan sawah dan sungai. Ya sesekali bolehlah kita kelak mengunjunginya lagi.

Mbak Raras sudah hamper 4 tahun meninggalkan bangku kelas 6 SD di Buncitan. Sungguh tak terasa. Ketika Mbak Raras akan mendaftar ke SMP Kristen Petra 5, Bapak Ibu begitu kuatir apakah Mbak Raras akan mampu bersaing dengan banyak pendaftar dari berbagai kota. Dan rata-rata mereka memiliki peringkat terbaik di sekolah asalnya. Kami sungguh sangat takjub menyaksikan nama Mbak Raras kemudian termaktub dalam daftar nama siswa yang diterima. Meski di urutan hamper ke 70 dari 130 peserta. Bapak Ibu sering mengingatnya Mbak untuk belajar dengan rajin di awal tahun kelas VII. Karena kami melihat rekan-rekan belajar Mbak sangat pintar. Dari tahun ke tahun hingga tahun ke-4 ini, sekarang Mbak sudah kelas X di SMA Kristen Petra 5, Bapak Ibu menyaksikan Mbak Raras begitu sangat rajin, mandiri dalam belajar, punya keinginan kuat untuk menguasai materi ajar, dan senantiasa fokus pada pelajaran. Prestasi baik Mbak Raras sekarang itu tidak lepas dari upayanya memiliki gairah belajar yang tinggi. Bapak Ibu sangat mensyukurinya dan membanggakannya. Apalagi ketika Mbak sudah fasih memainkan nada-nada sulit lewat keybord kesayangannya.

Sekarang Mas Gagas sedang persiapan untu menyongsong Ujian Akhir Nasional. Seperti harapan Bapak Ibu kepada Mbak Raras dulu, demikian pula harapan kami kepada Mas Gagas. Mas Gagas sekarang senang main game Ipad, masih gemar menonton Runningman, sebuah tontonan reality show dari TV Korea, itu memang perlu namun rasanya Mas Gagas harus segera mengurangi. Waktu itu demikian cepat, Nak. Ketika kita tidak fokus maka akan banyak hal baik tertinggal bahkan kita tidak mampu mengejarnya. Sekarang kami mendorong Mas Gagas untuk lebih giat. Lulus dengan nilai baik memang harapan kami, tapi kami lebih suka melihat Mas Gagas memiliki inisiatif belajar yang tinggi, kreativitas dalam menghadapi persoalan, lebih bisa mengontrol diri dalam memenuhi kesenangan. Syukur Mas Gagas mau belajar. Teruskan upayamu untuk bersemagat dalam menghadapi apapun, Sayang. Nilai-nilaimu sudah sangat baik, tapi Bapak Ibu lebih suka jika kau mampu lebih dekat dengan Tuhan, makin cinta Tuhan dan juga takut akan Tuhan.  Oh ya Bapak Ibu juga sangat bangga dengan Mas Gagas yang berinisiatif untuk membuat blog sendiri. Itu adalah luar biasa! Bapak Ibu bangga dengan prakarsamu, Le.

Hari ini, 20 November 2012, tepat di hari kedua Mbak Raras dan Mas Gagas, memiliki warna dinding kamar kesukaan. Warna kesukaan yang diharapkan mampu menyegarkan aktivitas harian. Semoga warna kamar yang kalian suka itu bisa menjadi pendorong hasrat belajar yang makin bergegas, lekas, dan fokus. Selamat belajar, anak-anakku Sayang. Selamat menikmati warna Pink, Biru, dan Crem di kamarmu, kamar privat, kamar inspiratif, kamar refleksi, kamar bengkel kreasi dan peletup semangat sehari-hari. Hari ini Bapak baru bisa mengupaload foto kamar Mbak Raras dengan warna PINK kesukaannya. Karena kamar Mas Gagas masih sedang dikerjakan hari ini. Hehe.

Seperti warna kamarmu yang cerah, ayo kita cerahkan rumah kita dengan harapan dan doa, dengan tawa dan air mata bersama, dengan pujian dan syukur, dengan teriakan dan kenyamanan, dengan marak dan teduh. Berbahagialah kita, karena kita tinggal di rumah milik Bapa. 

Selasa, 02 Oktober 2012

Semangat, RasGas

Anak-anakku Raras dan Gagas, begitu lama Bapak tidak nulis di blog untuk kalian. Betapa banyak kesibukan. Setelah menuntaskan kegiatan shooting pada Februari hingga Mei lalu, Bapak langsung tancap gas untuk membangun proyek baru pembangunan kegiatan TRAMPIL - Transformasi Melalui Pendidikan dengan e-Learning.

RasGas, selama bulan Februari hingga Oktober ini begitu banyak pengalaman baru yang bapak peroleh. Menuntaskan kegiatan shooting adalah kelegaan besar. Sebuah pengalaman pertama untuk penggarapan film 145 menit telah Bapak lalui. Biasanya hanya nggarap film dengan durasi 30-45 menit, dengan biaya di bawah Rp 5 juta, sekarang memerlukan hampir 100 juta plus sebuah film pengantar VIA DOLOROSA. Film KELAS XI memang belum selesai sekarang, masih pending pada tahap ilustrasi musik dan pembuatan animasi. Bapak optimis Om Denny dan Om Pandu bisa segera menyelesaikannya.

Mengembangkan kelas-kelas Learning Center di Jombang, Denpasar, Batam, Pasuruan, dan sekarang di Lumajang dan Sumba, adalah pengalaman baru yang lain lagi. Misi besar yang diusung TRAMPIL untuk membantu guru-guru yang belum S-1 di pelosok, itu menjadi pendorong bagi Bapak untuk membuatkan modul-modul belajar bagi mereka. Syukurlah sudah ada beberapa pusat belajar yang bisa berdiri dengan pertolongan Tuhan. Syukurlah sudah melewati 1 tahapan besar untuk memberi pengajaran, dan sekarang masuk ke tahap baru lagi. Kalian ingat, anak-anak, belajar itu tanpa henti. Jangan mudah putus asa dan gampang goyah dengan berbagai macam cobaan dan godaan. Spirit belajarmu itu sangat menentukan kelak bagaimana kalian mau dan mampu memberi diri untuk sesama.

Selamat belajar yang Sayang. Dan jangan lupa, doakan agar Ibu cepat pulih dari sakitnya. Akhir-akhir ini Ibu sering sakit karena terlalu capek bekerja di sekolah. Kalian juga mulai membiasakan diri untuk belajar keras ya, agar kelak kalian sudah terbiasa untuk bekerja keras. Iya, memang bekerja cerdas lebih baik dari bekerja keras. Namun bersiaplah untuk belajar keras, agar mampu belajar keras, apabila situasi meminta kalian melakukannya. Selamat belajar anak-anakku, Sayang.

Doa bapak ibu untuk kalian.

Senin, 26 Maret 2012

11 MEDIA SOSIAL TIK UNTUK PEMBELAJARAN































Kamis, 22 Maret 2012

INDAHNYA SUDAH ADA DI DALAM HATI

Catatan ini adalah catatan lama, tapi mencerminkan catatan hati hari ini, tentang betapa bahagia itu tak perlu dicari kemana-mana ketika situasi dan kondisi memungkinkan kita untuk menikmatinya, tanpa harus memiliki keinginan lain yang sulit ditangkup. Setangkup kebahagiaan pun cukuplah, tanpa harus baru merasa bahagia ketika memiliki bertangkup-tangkup.

Aku nikmati membaca buku bersama anak-anak dan istri. Bersama menulis dan saling bercerita. Bersama bertutur tentang indahnya hari ini, indahnya berkat Tuhan yang selalu bri sukacita cita di hati. Bercengkerama bersama keluarga sambil minum teh sesekali, dan kue kering yang dicelup dalam manisnya teh gopek, serta mendengar alunan merdu Sari Simorangkir, adalah sedikit kesuksesan terbesar yang pernah kuraih.

Sedikit kesuksesan yang lain adalah tatkala di atas vario bisa menikmati hijau daun, hembusan angin, dan bau tanah di sepanjang jalan raya Juanda - Puri Permata. Sambil mengamati kerajinan Pak Tani dan Bu Tani yang sedang tandur. Kerja sama cantik mewarna hijau padi di sawah camp AL. Persis seperti kesuksesan menikmati pangsit mie Rasta, di pinggiran sawah pabean sambil sesekali meneguk cola, dan menatap berganti-ganti pesawat menghujam pelan di landasan pacu Juanda.

Bahkan kesuksesan ini masih kalah dengan kesuksesan menikmati sepiring penuh, bahkan tak muat di piringnya oleh rempeyek dan kerupuk kuning istimewa, tatkala menikmati nasi Tumpang di sebuah warung tenda di jalan raya Kendang Sari, yang rasanya bagai menghirup udara dan sebungkus nasi tumpang asli Papar Kediri. Ini juga sama dengan kesuksesan ketika menikmati beras kencur dingin di tepi Sedati Asri. Tak beda jauh dengan kesukaan melihat kenyamanan Raras menikmati kulit dada diusap sambal di atas cobek bikinan Mbah-nya atau Gagas yang menikmati lezatnya dada bebek di jalan raya Rungkut Asri Tengah.

Ini pula kesuksesan di suatu pagi hari ketika dana tak segera cair, padahal waktu shooting sudah di ambang hari esok, tapi tetap bisa merasai kenikmatan bahwa jalan itu tak selalu lancar, dan bumi ini sangat indah, jika kita tanpa apa-apa, bisa menikmati apa-apa dengan ucap syukur mendalam. Indahnya tidak terletak di tanah atau orang yang mejadi saluran rejeki atau institusi yang jadi sandaran berkat, tapi indahnya sudah ada di dalam hati, bersemi memekar jauh di lubuh hati, yang tiap mentari memecah gelap dan bulan sembunyi di awap gelap, ia tetap ada di sana, kita saja yang tak sadar kehadirannya.

Tak peduli ada rasa kecewa ketika negeri ini tak seramah cerita dahulu kala, atau sepenggal cerita duka melihat masih ada sekolah tak mampu berikhtiar mencari dana dan talenta anak bangsa terbiarkan tumbuh di jejalanan tanpa siraman hangat sebuah upaya keras ‘tetap melayani apapun yang terjadi’, tak gentar dengan kegagalan yang datang menerpa tanpa diduga, atau bahkan ketika harapan tak seperti cita-cita, bumi ini sebenarnya masih indah, seperti indahnya hati menatap gembira ketika abang becak dapat panggilan menggenjot becak, pasca dompetnya melompong tuk bayar tukang tambal ban yang menghabiskan ongkos yang diterimanya 4 pp mengantar penumpang, yang kutemui di Manyar Kertoajo kemarin sore, atau setiap aroma yang semerbak mewangi membaui segarnya bau tanah pasca hujan. Selalu berbau wangi meski di tanah berkotoran sapi, atau di tanah kandang ayam milik Kakung dan Uti-nya Raras Gagas.

Selamat pagi selalu bagi hari. Selamat sukses selalu bagi hati. Hidup adalah indah. Seperti Selalu! Tak ada yang lebih indah ketika menamai bangun dari tidur, dengan Kesempatan Menikmati Anugerah kembali di hari baru. Selamat menikmati! Ini catatan lampau tapi selalu menjadi suara hati hari ini.