Kamis, 28 Mei 2009

Raras rekreasi ke Batu

Pagi ini Raras bersama teman-temannya di kelas 6 SDN Buncitan berangkat menuju kota Batu. Meski diiringi para gurunya dalam iringan 2 bus, berangkat dari Sedati Sidoarjo menuju wilayah Malang Raya. Rasanya ati ini sumendal banget. Dalam usia hampir 12 tahun, Raras baru kali ini bepergian tanpa diiringi orang tua atau sanak saudaranya, pengalaman pertama baginya, tapi begitu dinantinya dengan keriangan luar biasa sejak beberapa hari lalu. Tadi malam ibu dan Mbak Yanti tertawa terbahak-bahak, melihat baju yang disiapkan Raras, cukup untuk 3 hari. Padahal Raras nanti sore udah balik pulang. Hehehahahhohohoho.... gak papa Sayang, itu namanya persiapan dengan matang.
Selamat berekreasi ya. Sayang... Selamat mengeksplorasi Jatim Park, Agrowisata, kebuh teh, dan pasar selekta!
Sepulang nanti, ceritakan semua pengalamanmu ya........

Rabu, 27 Mei 2009

Menilik Teman Bapak Ibu




Kalian punya sahabat baik, Raras dan Gagas? Siapa teman baikmu itu? Sudah pernah berkunjung ke rumah temanmu itu? Cobalah sesekali berkunjung, bapak mau kok mengantar. Seperti halnya bapak dan ibu, yang juga punya banyak teman baik. Salah satunya adalah pasangan suami istri Om Agus dan Tante Ennis. Tante Ennis adalah teman seangkatan ibu tatkala kuliah di Universitas Negeri Malang. Dan teman sepelayanan dalam persekutuan mahasiswa Kristen. Lulus kuliah pun kami masih terus berkomunikasi, hingga hari ini. Kami mulai mengenal Om Agus sejak pacaran dengan Tante Ennis, lalu memiliki buah hati 3 orang, si Danny, Agnes dan Unique.

Hari Sabtu, 23 Mei lalu kami berkunjung, bukan hanya bapak dan ibu yang berkunjung, tapi ada juga Pakde Sigit dan Bude Denok, Pakde Isaac, Om Pambudi dan Tante Asri beserta 2 buah hati mereka, si Egar dan Anne. Kami silih berganti berkunjung sekalian ngobrol mempersiapkan pertemuan alumni PMK_IMAKRIS UM tanggal 27-28 Juni 2009 nanti.

Wah, sayang kalian tidak bisa ikut, jadi gak bisa ngramein suasana, dan nyicipi masakan Tante Ennis yang dikenal jago masak ini. Ya, udah pasti kalian tidak ikut, kalo ikut mau naik sepeda motor berempat, wah.... kasihan ibu yang duduk paling belakang, pasti akan paling sering teriak, pelan! pelan! Hahahahaha....... Maaf, ya sayang, bapak belum bisa menyediakan kendaraan yang memuat kita berempat kalo bepergian bersama. Jadinya kita tidak pernah bepergian bersama berempat deh..... Hehehehehe...... kecuali peri ke gereja di GKI PTI. Nah itu mau tidak mau kita harus duduk berempat, meski sebenarnya bapak udak kuatir sekalo disemprit Pak Polisi. Lalu apa yang bapak katakan kalo distop dan ditilang ama Pak Polisi. Ya... bapak akan bilang aja..."maaf ya Pak kami udah kebelet memuji Tuhan di Gereja, dan punyanya ya hanya Vario ini untuk berempat, kalo mau ditilang ya monggo........."

Mari syukuri kenikmatan ini, anak-anakku. Kenikmatan berinteraksi dengan teman-teman kita, kenikmatan berinteraksi dengan Tuhan kita, bagaimana pun kondisi kita.

Selamat belajar, Sayang.

Jumat, 15 Mei 2009

Rapat Panitia Reuni 9 Mei


Raras dan Gagas, met pagi sayang! Bapak baru balik dari SMP Kr. Petra 5 mengambil seragam sekolah untuk Mbak Raras. Wah, bapak merasa senang sekali, tidak terasa sebentar lagi Raras udah kelas 7. Dan Gagas pun mau masuk kelas 3. Terima kasih, anak-anak. Bapak gembira karena kalian bertumbuh dengan sehat dan mau rajin belajar. Bapak bersyukur tidak melihat kalian punya penyakit malas. Enggan baca buku, enggan mengulang materi pembelajaran, enggal mencoba hal baru, wah syukur deh..... semoga kalian terus bertumbuh dalam berkat dan hikmat Tuhan. Mau mendengar sabda Tuhan dan belajar melakukan.

Melakukan kesalahan itu bukan hal yang tabu dan nampak menjijikkan, anak-anak. Itu adalah hal biasa yang orang lakukan jika mau berusaha mengerjakan hal baru. Kalian pun juga tidak perlu kuatir jika suatu saat melakukan kesalahan, lalu sedih, dan akhirnya malah menyusahkan banyak orang atau merugikan orang lain. Melakukan kesalahan itu bisa diatasi dengan mencoba melakukan hal serupa dan memperbaikinya agar kesalahan tidak terulang. butuh keberanian untuk mencoba hal itu lagi, anak-anakku. Tapi tidak mengapa, lakukan saja, dan kalian bisa mendapat pengalaman baru, bahwa kita pun bisa belajar dari kesalahan. Mengerti bahwa kalian salah adalah perlu. Memahami kelemahan diri, kekurangan diri, dan mencoba melakukan lebih baik harus menjadi semangant kalian dalam mengerjakan apa pun. Lakukan lagi, lakukan lagi, hingga mencapai yang terbaik. Yang harus dihindari adalah tidak mau mendengar ide baik orang lain, tidak mau dengan pesan atau nasihat orang lain. Suka semau gue, dan memaksakan kehendak, nah.... itu yang harus dihindari....

Tidak selalu kalian bisa belajar hal tertentu dengan sukses, kadang kita juga menemui sesuatu yang sulit sekali kita pelajari. Tidak apa apa jika kalian berhenti untuk tidak lagi mengerjakannya, dan baru....... suatu waktu kalian mencoba lagi.

Raras Gagas, bapak hanya pengen bilang pagi ini, kalian telah menjadi anak-anak yang manis bagi bapak dan ibu. Kadang bapak dan ibu punya kemauan yang harus kalian lakukan, kadang juga bapak ibu membebaskan kalian melakukan apa yang kalian suka. Kalian harus megerti bahwa kita hidup di masyarakat, ada yang harus kita lakukan meski kita tidak suka, atau sebaliknya ada yang perlu kita jauhi dan tidak sesekali melakukannya lagi, karena itu tidak baik bagi sesama. Mengontrol dan mengendalikan diri untuk belajar mencapai cita-cita dengan langkah-langkah gontai tapi terus maju, adalah lebih baik dari pada semangat yang menggebu lalu padam. Pelan-pelan kalian akan belajar mengerti ini........

Sekarang.....ya....waktunya untuk belajar dengan bermain.....!! Selamat bersenang-senang, Sayang. Tuhan Yesus mengasihi kalian; anak-anak yang mau belajar dan tidak gampang patah semangat!


Dadaag.....

I love U.


Nb. Coba lihat foto teman-teman bapak ibu yang rapat di rumah kita tanggal 9 Mei lalu! Tampak semangat dan optimis mengerjakan pekerjaan besar, yang tantangannya luar biasa! Dan kalian, anak-anak, teruslah bertumbuh dalam permainan BELAJAR DAN BERMAIN!

Sabtu, 02 Mei 2009

Salam bapak dari pulau Galang Batam untuk Raras dan Gagas









Hai, sayang, seusia memberi materi untuk seminar Guru-guru di sekolah Basic di Batam Center, bapak menikmati keindahan pulau Batam, Tongtong, Relang, dan pulau Galang. Di pulau Galang bapak menikmati betul betapa alam ini bisa memberi teguran dan pemeliharaan luar biasa bagi manusia. Rasgas, di pulau Galang ini, pernah tinggal para pengungsi dari Vietnam pada tahun 1979. Kapal yang tampak di foto itu pernah dinaiki 200 orang. Sebagian mati dalam perjalanan. Mereka atas seizin pemerintah Indonesia, karena permintaan PBB tinggal di pulau Galang sampai tahun 1996. Kalian lihat, masih banyak peninggalan yang berdiri kokoh. Ada wihara, gereja katolik, gereja protestan (tidak bapak foto, karena sudah rusak berat, dan jalan menuju ke sana penuh semah belukar), penjara, barak pengungsi, rumah sakit, pemakaman, dll.
Apa yang bisa kamu pelajari dari foto-foto saksi perjalanan derita kaum pengungsi Vietnam ini, anak-anakku? Tentang Domisili, hunian, komunitas pergaulan, dan keteguhan memegang kebenaran. Nikmati dan syukuri kalian bisa tinggal di desa Pepe saat ini, nikmati dan syukuri kaliana bisa tinggal di komunitas Puri Permata Regency sekarang ini, bergaullah dengan ramah kepada setiap temanmu di kompleks, dan lakukan segala sesuatu yang dan dengan benar, anak-anakku.

Seperti foto bapak di jambatan Barelang, jembatan yang menghubungkan pulau Batam dengan pulau Tongtong dan pulau lainnya ini, hidup kita sangat indah, anak-anak, nikmati dan sykuri, tetapi juga kerjakan tugas dan kewajibanmu dengan sungguh-sungguh. Mari songsong hari yang selalu memberi kesempatan baru bagi kita, dan mari kita kerjakan bagian kita dengan sebaik-baiknya.
I love you, sayang!
Bapak mau jalan-jalan lihat Nagoya ya! pusat kota Batam.

Salam,
bapak dari sepanjang perjalanan mengeliling pulau Batam dan sekitarnya.