Jumat, 26 Juni 2009

Mengapa kita harus datang REUNI di GSV, RasGas?


Raras dan Gagas, mengapa kita harus datang REUNI Alumni Mahasiswa Kristen UM?

Karena bapak dan ibu ingin mengucap syukur pernah dilatih, dibimbing, ditemani, dikuatkan, diinspirasi, dimotivasi, ditegur, dikuatkan, dan didoakan oleh kakak-kakat tingkat bapak dan ibu. Mereka bakal datang ke GSV, Nak. Kita harus ke sana.

Karena kita harus belajar sejarah hidup sebagai pengalaman yang bakal mampu memberi arti bagi hidup kita sekarang, anak-anakku.

Karena kita juga harus menerima panggilan sekali lagi untuk memberi arti bagi komunitas kita melalui kesediaan diberdayakan, disegarkan, dan ditajamkan sekali lagi visi pelayanan kita, melalui persekutuan di GSV ini, Raras dan Gagas.

Karena Gusti Yesus yang amat baik bagi kita, maka adalah hal baik jika kita saling menguatkan kembali untuk pergi ke 'ladang pelayanan yang sangat menjanjikan'.

Kamu akan tahu kelak, Anak-anakku. Belajarlah terus untuk menyimak, mendengar, dan mengerti.

Bapak dan ibu juga sedang melakukannya sekarang.

Nb. gambar di atas adalah cover karya Om Pandu. Kalian kelak bisa belajar banyak darinya.

Kamis, 25 Juni 2009

Gagas Naik Kelas...!!!!


Gagas naik kelas kelas 3! Begitu kabar gembira yang dibawa ibu untuk bapak siang ini. Lebih bergembira lagi Gagas berhasil meraih peringkat 3 nilai terbaik di kelasnya! Syukur, Puji Tuhan, Anak-anak. Bukan peringkat itu yang penting, tetapi ada kenaikan keberhasilan dari pencapaian tahun lalu atau minimal semester lalu menuju semester kedua di tahun pelajaran 2008-2009 ini. Dan ada penyertaan Tuhan di dalamnya. Itu anugerah, sayang. Syukurilah! Dan peliharalah itu! Di tahun ini ada upaya untuk maju dan progress itu Gagas raih dengan baik di akhir tahun pelajaran ini. Selamat, anakku. Tiada sesal untuk semua kerja kerasmu. Terus belajar dan semangat mencari tahu hal-hal indah mengenai kehidupan ini, Anakku. Ada banyak hal sulit dan itu menarik untuk dipelajari. Ada kesedihan dan kadang itu perlu kamu miliki. Ada kegembiraan, karena Tuhan ingin kamu juga bisa bersorak gembira. Sekarang waktu untuk istirahat sejenak, dari buku teks, tapi tetap tidak boleh meninggalkan buku-buku informasi lain. Terus belajar dengan gembira! Nikmatilah!


Rabu, 24 Juni 2009

Gagas dan Raras Ambil Semangat Garuda di Dadaku


Tepat 16.05 Raras dan Gagas sudah terpekur di kursi CITO theater studio 2. Menanti-nanti Garuda di Dadaku tayang di layar lebar di depannya. Di baris A mereka bisa mengamati begitu banyak anak lelaki perempuan sebaya mereka yang diantar ortu ingin menyaksikan film keluarga. Bener-bener jarang ada film yang layak ditonton seluruh anggota keluarga. Hari Rabu, 24 Juni, Raras dan Gagas bakal menikmatinya.

Dan hari itu, adalah hari ini, semangat seorang Bayu pun berharap diwarisinya. Semangat mengerja impian, mengayuh cita-cita. Tak ada hambatan kecil atau besar yang mampu menghalangi sebuah pencapaian impian, yang ada hanyalah impian itu terlalu kecil untuk dicapai oleh manusia yang telah menerima talenta dari Tuhan.

Selamat belajar meraih impian, Raras dan Gagas, anak-anakku.

Senin, 22 Juni 2009

Sharing tentang Models of Teaching di antara peserta CEC ACSI di Denpasar
































Ini laporan bapak yang tertinggal, anak-anak. Setelah bapak menuntaskan kewajiban mengajar di kelas CEC (Christian Educators Certification) ACSI Indonesia di GBI Rock di Lembah Pujian, Denpasar, Sabtu - Minggu, 19 - 20 Juni 2009, bapak menikmati pantai Kuta dan Sanur, mengujungi monumen perjuangan rakyat Bali di lapangan Puputan, merasakan enaknya nasi pedas di depan show room Joger, nasi ayam di dekat pasar Renon, dan merasakan kesendirian di guest house di Lembah Pujian. Hahahehehehe......

Ada banyak situasi berbeda yang dmewarnai kunjungan bapak di Pulau Dewata, sayang. Merasakan kebersamaan dan tertawa bersama di kelas yang bapak ajar, merasakan kekaguman dan keharuan yang sangat luar biasa saat melihat foto-foto kisah kepahlawanan rakyat Bali di monumen perjuangan rakyat Bali di lapangan Puputan, merasakan kedahsyatan alam meski bapak hanya memotret gebyar ombak yang memecah pantai Sanur, dan keheningan yang dalam saat bapak sendirian di rumah tamu di lembah pujian.

Segala puji, hormat, juga syujur hanya untuk Allah, bapak bisa menikmati pelbagai peristiwa dalam tiga hari ini. Anak-anakku, bapak, merasa harus terus belajar, belajar meningkatkan kompetensi bapak dalam bidang pendidikan, agar bapak bisa memberi solusi atas problematika pendidikan masa kini. Mari terus belajar, anak-anak. Kalian pun jangan berhenti belajar dalam bidang apa pun. Lakukan yang terbaik, asal itu untuk kemuliaan Tuhan. Yang baik bagi-Nya selalu membawa damai sejahtera.

Semangat, anak-anak!

Ibu Endah MRP, kekasih hati kami!



Ibu Endah, kekasih hati kami.....


terima kasih atas kerja keras Ibu menemani Mbak Raras hingga bisa lulus dengan nilai lebih dari cukup.


terima kasih, Ibu telah menyisihkan waktu di kala badan penat, pikiran lusuh karena padat tugas, untuk mendampingi Raras belajar


terima kasih, karena Ibu telah memberikan tenaga dan semangat untuk Raras dan Gagas dan juga untuk bapak,


Ibu Endah..... Engkau adalah kekasih hati kami, cinta kami, yang selalu kami sayang!


Terima kasih, Ibu sayang! Terima kasih, Cinta!



salam sayang selalu dari

bapak dan anak-anak, Raras dan Gagas

Raras LULUS!!


Selamat ya, Sayang! Bapak ibu senang sekali Raras bisa lulus dengan nilai sangat memuaskan. Nilai Raras pelajaran Bhs Indonesia 8,80, Matematika 8,50, dan IPA 9,00. Total nilai 26,30. Selamat anakku! Syukur kepada Tuhan ya, Nduk. Segala upaya kerja kerasmu itu memang udah menjadi kewajibanmu. Tapi nilai baik-mu itu adalah anugerah dan belas kasihan-NYA kepadamu. Ucap syukur ya, Sayang. Tak ada berkat tanpa usaha belajarmu, dan permohonan doamu, juga yang terutama, itu karena anugerah Tuhan semata, anakku. Terpujilah Tuhan.

Rabu, 10 Juni 2009

Awan Tipis Menggelayut Ramah


Jika langit berawan tipis, demikianlah langit di sebelah timur rumah kita. Matahari dengan menawan menjadi buah bibir dalam gelap yang tinggal sedikit tersisa. Setiap kali bapak ibu berangkat menuju kantor, sementara awan tipis menggelayut ramah, maka matahari mengantar kami menuju tempat berpeluh gembira. Sukacita mengantar kami, menerbitkan ucapan syukur yang menggelora, meriak di dada, merasakan tangan Tuhan menyapa. Sampai Pepe. Sampai sekarang Ia menjamah. Terpujilah Allah, khalik segala langit, sumber nyanyian melipur lara, menegur polah, menguatkan langkah! Mari bekerja, bukan untuk hari ini, dan bukan untuk manusia, tapi demi Nama-Nya yang kudus Penopang kita.
Foto ini diambil bapak, di belakang rumah, di atas sadel vario, dalam perjalanan ke kantor, seperti hari-hari sebelumnya.

Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN. (Yesaya 59:19)

Selasa, 09 Juni 2009

Melihat Malang Tempo Sekarang: Bergaya







Foto-foto ini menunjukkan kota Malang yang bergaya atau bapak, Om Daniel, dan Tante Fanni yang bergaya...??? Betul! Emang kami lagi kompak pengen nampang bareng dengan beberapa situs kota Malang. Udah lama banget kayaknya gak punya foto dengan background kota Malang. Lumayan dalam perjalanan dinas, presentasi SELC dan rapat persiapan seminar kerja sama ACSI Indo dan IMAKRIS UM dan BINA BANGSA CHRISTIAN SCHOOL di sekolah Bina Bangsa di kawasan Tidar, hari Jumat 5 Juni 2009 lalu, bapak dan teman-teman menyempatkan nampang bareng dengan latar belakang Kampus SAAT, Stadion Gajayana, Stasiu Kota Malang, dan Bakpao Telo. Dan almamater bapak, SMA Negeri 4 Malang.

Pembekalan Orang Tua, Persiapan Camp Sekolah Minggu GKI PTI di Trawas






Minggu, 7 Juni lalu bapak dan ibu menghadiri pembekalan bagi orang tua, yang anak-anaknya duduk di kelas 4 s/d 6 SD. Acara diselenggarakan oleh komisi Anak GKI Pondok Tjandra Indah (PTI) Waru Sidoarjo. Raras akan ikut acara Camp SM pada tanggal 14-16 Juni 2009 yad di Trawas. Ini adalah pengalaman Raras pertama kali ikut Retreat. Pdt. Emiritus Sucipto memberikan pembekalan untuk para orang tua. "Pernahkan anak-mu memergokimu berdoa dan menyebut nama mereka?" demikian pertanyaan Pak Cip membuka sesi pembekalan itu. Ditunggu sesaat tidak ada yang menjawab, Pak Cip mulai geleng-geleng kepala, uts.... bapak langsung aja komentar,"Kalo dipergoki tidak pernah, Pak Cip. Tapi jika mereka mendengar langsung ya setiap hari, karena kami kan berdoa bersama mereka." Hehehehe............

Ya, bapak langsung ingat, setiap malam sebelum tidur, atau pagi hari sebelum kita berangkat beraktivitas, bukankah kalian, Raras Gagas mendengar langsung bapak dan ibu menyebut langsung nama-nama kalian. Dan bapak ibu pun mendengar langsung dari doa kalian, karena kalian mendoakan bapak ibu tiap hari. Terima kasih, sayang. Kalian telah berdoa untuk bapak, ibu, bahkan Kakung, Uti, dan Mbak Yanti tiap hari. Kekuatan kita memang dari berdoa, anak-anak. Di dalamnya kita beroleh kekuatan karena kita mengucapkan syukur atas berkat-berkat Tuhan dalam situasi baik atau tidak baik waktunya, berkat yang mengalir dalam suka dan duka, anugerah Tuhan menguatkan kita setiap hari, kita bersukur untuk itu.

Terima kasih, Sayang, Kalian telah menjadi anak-anak yang manis bagi bapak dan ibu. Rajinlah dan setialah berdoa selalu. Berdoa juga menjadi refleksi bagi kita, bahwa masih banyak tingkah polah kita yang harus kita perbaiki agar Bapa di surga tersenyum melihat ulah kita.
I love you, Ras Gas!!

Kapan acara semacam gini diadakan lagi, Pak?






"Kapan acara semacam gini diadakan lagi, Pak? " Begitu pertanyaan Gagas kepada bapak, sementara bapak masih memegang stir vario, berkendara dari rumah Pak De Isaac dalam perjalanan pulang, Minggu, 7 Juni 2009 lalu. Tampaknya Gagas seneng banget ketemu dengan temen-temen barunya. Ada Danny, Unique, dan Agnes, anak-anak dari Tante Ennis. Lalu ada Egar dan Anne, anak-anak dari Tante Asri dan Om Pam. Sementara para orang tua sedang sibuk berdiskusi menyiapkan acara Reuni, mereka asyik bermain ke sana kemari. Rupanya keceriaan separoh hari itu sangat berbekas pada Gagas, ia menikmati betul pengalaman barunya.

Oke, Sayang, kamu akan sering bermain bersama mereka nanti, karena bapak ibu dan teman-teman bapak ibu telah bersepakat bahwa bersilatuhrami itu penting.

Bersyukurlah, bahwa kalian punya komunitas yang saling menghangatkan. Jagalah persaudaraan dan pertemanan menjadi hangat selalu, anak-anakku. Bapak dan ibu juga sedang belajar melakukannya.